Para Menteri Ekonomi ASEAN Sepakat Pulihkan Ekonomi di Kawasan

Oleh rudya

Rabu, 3 Maret 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Ditemukannya vaksin COVID-19 dan dimulainya program vaksinasi, diyakini akan mendorong upaya pemulihan ekonomi dan penguatan rantai nilai global (global value chain) di kawasan. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama sembilan Menteri Ekonomi/Perdagangan Negara Anggota ASEAN lainnya dalam Pertemuan Para Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Ministers/AEM Retreat) ke-27 yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (2/3).

“Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19 yang merupakan salah satu upaya
pemerintah dalam menangani dampak pandemi dan mendorong kembali kegiatan
perekonomian,” ungkap Mendag Lutfi.

Menurut Mendag, upaya pemerintah memfokuskan perhatian pada testing, tracing dan
treatment, serta program vaksinasi akan meningkatkan kepercayaan dalam langkah pemulihan
sektor ekonomi secara keseluruhan. Beberapa hal strategis yang telah dilakukan Indonesia, di
antaranya adalah membuka sektor-sektor produktif pendukung pemulihan ekonomi;
mempercepat stimulus fiskal; meningkatkan sisi permintaan dan penawaran; menyusun kebijakan
moneter yang mendukung pemulihan; serta digitalisasi perekonomian, khususnya bagi usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Indonesia menyerukan perlunya kebijakan fasilitasi perdagangan, di antaranya memberikan
perhatian pada isu-isu yang terkait dengan penerapan kebijakan nontarif (non tariff measures),
dan upaya-upaya lain untuk menjaga keterbukaan pasar, agar arus perdagangan, wisata, dan
tenaga kerja perlahan kembali pulih pascapandemi Covid-19 .

Dalam pertemuan ini, para Menteri Ekonomi ASEAN juga menyepakati 5 dari 13 prioritas ekonomi
ASEAN 2021 yang pembahasannya di bawah kewenangan Menteri Ekonomi ASEAN untuk segera
diimplementasikan, yaitu adopsi Non Tariff Measure Cost Effectiveness Toolkit, peluncuran
negosiasi ASEAN-Canada Free Trade Agreement, ASEAN Investment Facilitation Framework (AIFF),
Work Plan on the Implementation of the ASEAN Agreement on E-Commerce 2021—2025, dan
Framework for Circular Economy.

Penyusunan Post 2025 Vision for the ASEAN Economic Community (AEC) yang telah disepakati
dalam Pertemuan KTT ASEAN ke-37 pada November 2020 juga menjadi perhatian para menteri.

“Saat ini merupakan momentum tepat untuk mendiskusikan Post Vision 2025 AEC dan Indonesia
memandang perlunya sentralitas ASEAN dalam membangun daya tahan ekonomi regional dari
kemungkinan krisis global di masa depan, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital,”
pungkas Mendag.

Para Menteri juga membahas sejumlah hal terkait kerja sama ASEAN dengan mitranya, antara lain
terkait rencana reviu Persetujuan Perdagangan Barang ASEAN dan India untuk mengatasi berbagai
permasalahan implementasi di ASEAN dan India, serta perkembangan perundingan ASEAN European Union Free Trade Agreement. (rud)

Silakan baca juga

Saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk. Jadi Efek Syariah

Kerugian akibat Batal jadi Tuan Rumah U20 capai Rp 3,7 Triliun

Banjir Rendam 1.613 Rumah di Pohuwato, Bupati Tetapkan Status Keadaan Darurat

Leave a Comment