Selasa, 9 November 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Kementerian Perdagangan menggelar kegiatan misi dagang untuk memperkuat pasar Timur Tengah dan Kawasan Teluk, khususnya Uni Emirat Arab (UEA) pada Ahad (7/11) di Dubai, UEA. Kegiatan ini disambut sangat optimis oleh pelaku usaha perhiasan dan makanan-minuman(mamin). Mereka yakin ekspor perhiasan bakal melejit hingga tiga kali lipat.
“Misi dagang UEA bertujuan memperkuat penetrasi pasar Timur Tengah dan juga membangun jejaring bisnis dengan menghadirkan pelaku usaha Indonesia. Diharapkan melalui kegiatan ini ekspor produk perhiasan serta mamin Indonesia pascapandemi akan mengalami peningkatan signifikan,”ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi yang memimpin misi dagang tersebut.
Kegiatan ini, merupakan hasil kerja sama Kemendag dengan Kedutaan Besar RI di Abu Dhabi, Konsul Jenderal RI Dubai, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai. Misi dagang terdiri kegiatan forum bisnis dan penjajakan kerja sama bisnis (business matching). Forum bisnis RI-UEA dibuka oleh Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis dan diikuti 60 peserta terdiri dari perusahaan Indonesia, buyer, diaspora Indonesia, asosiasi, serta perwakilan pemerintah.
Ketua Umum Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI)Eddy Yahya berharap, ekspor produk perhiasan Indonesia ke UAE dapat meningkat tiga kali lipat pada 2025. “Terutama, jika perjanjian ekonomi komprehensif Indonesia dan UEA (IUAE-CEPA) dapat ditandatangani dan diimplementasikan pada 2022,”katanya.
Sementara Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) mengungkapkan, nilai ekspor mamin Indonesia dan UEA saat ini masih sangat kecil. “Diharapkan ada investor UEA di sektor mamin untuk berinvestasi di Indonesia. Kegiatan ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kolaborasi pada sektor halal dan promosi program Indonesia Spice up the World (ISUTW),”ucapnya.
Sedangkan, Chairman Dubai Gold and Jewelry Group Tawhid Mohammad Taher Abdulla Al Mohadi mengharapkan peningkatan suplai produk perhiasan Indonesia ke UAE. Menurutnya, suplai saat ini terhitung masih kecil dibanding kebutuhan UAE akan emas. Pihaknya berharap Pemerintah Indonesia turut mendorong peran pelaku usaha dalam mempromosikan produk melalui pameran serta kegiatan promosi lainnya. (udy)