Jumat, 27 Mei 2022
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Ihsan Priyawibawa memproyeksikan penerimaan pajak tahun ini akan mencapai Rp 1.450 triliun sampai Rp 1.485 triliun.
Proyeksi tersebut melampaui target penerimaan pajak tahun ini yang di dalam APBN sebesar Rp 1.265 triliun.
“Untuk penerimaan pajak hingga akhir tahun ini kami perkirakan bisa Rp1.450 triliun hingga Rp1.485 triliun,” kata Ihsan di Jakarta, Jumat (27/5).
Ihsan menuturkan proyeksi penerimaan ini akan ditopang oleh kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global, baik dari sisi industri maupun pertanian.
Salah satu komoditas unggulan Indonesia adalah CPO yang hingga akhir April 2022 pertumbuhan sektor perkebunan kelapa sawit sebesar 140% dan industrinya tumbuh lebih dari 600%.
“Penerimaan pajak CPO sangat membantu penerimaan kami sampai April ini,” ujar Ihsan.
Selain itu tarif PPN yang naik menjadi 11% per April juga akan mendorong penerimaan pajak dengan potensi penambahan Rp 45 triliun sampai Rp 50 triliun penerimaan PPN.
“PPN tahun lalu Rp 500 triliun sampai Rp 600 triliun kalau baseline-nya tidak berubah akan bertambah 10% dikali sembilan bulan. Jadi potensinya sekitar Rp 45 triliun sampai Rp 50 triliun karena cuma sembilan bulan,” jelas Ihsan.
Sebagai informasi penerimaan pajak telah mencapai Rp 679,99 triliun per 26 Mei 2022 atau 53,04% dari target APBN tahun ini Rp1.265 triliun.
Penerimaan yang hingga 26 Mei 2022 mencapai Rp 679,99 triliun ini meliputi PPh Non Migas Rp 416,48 triliun, PPh Migas Rp 36,03 triliun, PPN dan PPnBM Rp 224,27 triliun serta PBB dan pajak lainnya Rp 3,21 triliun. (ki)