Selasa, 3 Januari 2023
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) yang kemudian ditegaskan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022 tentang Penyesuaian Pengaturan Pajak Penghasilan, aturan mengenai lapisan tarif Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi disesuaikan agar lebih adil dengan berpihak kepada kelompok masyarakat kecil dan menengah.
Lapisan tarif PPh yang berlaku saat ini menggantikan lapisan tarif yang sudah berlaku sejak Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang PPh, yaitu:
Lapisan Tarif | Dulu (UU PPh) | Kini (UU HPP) | ||
Rentang Penghasilan | Tarif | Rentang Penghasilan | Tarif | |
I | 0 – Rp50 juta | 5% | 0 – Rp60 juta | 5% |
II | >Rp50 juta – Rp250 juta | 15% | >Rp60 juta – Rp250 juta | 15% |
III | >Rp250 juta – Rp500 juta | 25% | >Rp250 juta – Rp500 juta | 25% |
IV | >Rp500 juta | 30% | >Rp500 juta – Rp5 miliar | 30% |
V | >Rp5 miliar | 35% |
sumber: Ditjen Pajak Kementerian Keuangan
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa terjadi perubahan rentang penghasilan yang kena tarif PPh 5%. Jika semula penghasilan sampai dengan 50 juta rupiah setahun dikenai tarif 5%, maka sekarang tarif 5% dikenakan untuk rentang penghasilan sampai dengan 60 juta rupiah setahun.
“Dengan ini kami tegaskan, untuk gaji 5 juta per bulan (60 juta rupiah setahun) tidak ada skema pemberlakuan pajak baru atau tarif pajak baru. Orang yang masuk kelompok penghasilan ini dari dulu sudah kena pajak dengan tarif 5%,” kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak Kementerian Keuangan Neilmaldrin Noor.
Untuk memudahkan, berikut ini ilustrasi cara menghitung PPh Orang Pribadi dengan status lajang (TK/0) untuk berbagai tingkat penghasilan yang diterima tiap bulan.
Penghasilan Neto per Bulan | 4,5 juta | 5 juta | 10 juta | 15 juta | ||||
Penghasilan Neto per Tahun | 54 juta | 60 juta | 120 juta | 180 juta | ||||
PTKP (TK/0) | 54 juta | 54 juta | 54 juta | 54 juta | ||||
Ph. Kena Pajak (PKP) | 0 | 6 juta | 66 juta | 126 juta | ||||
Perhitungan PPh Terutang | Dulu | Kini | Dulu | Kini | Dulu | Kini | Dulu | Kini |
5% x 6 juta = 300 ribu | 5% x 6 juta = 300 ribu | 5% x 50 juta = 2,5 juta | 5% x 60 juta = 3 juta | 5% x 50 juta = 2,5 juta | 5% x 60 juta = 3 juta | |||
15% x 16 juta = 2,4 juta | 15% x 6 juta = 900 ribu | 15% x 76 juta = 11,4 juta | 15% x 66 juta = 9,9 juta | |||||
Total PPh Terutang | 300 ribu | 300 ribu | 4,9 juta | 3,9 juta | 13,9 juta | 12,9 juta |
sumber: Ditjen Pajak Kementerian Keuangan
Neil juga mengingatkan agar wajib pajak tidak lupa mengurangkan terlebih dahulu penghasilan setahun dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang tidak berubah dari aturan sebelumnya, yakni sebesar Rp 54 juta.
“Jangan lupa untuk memasukkan PTKP dalam penghitungan pajak terutang. Artinya, penghasilan yang sudah disetahunkan dikurangkan dulu dengan PTKP yang sebesar Rp 54 juta, baru dikalikan tarif 5% dan seterusnya,” pungkas Neil. (rud)